Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Aset dan Dana Pihak Ketiga Naik
Total aset Bank Mandiri hingga Maret 2025 mencapai Rp 2.463 triliun, tumbuh 13,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2.163 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) juga naik 11,2% YoY menjadi Rp 1.748 triliun, dengan porsi dana murah (CASA) mencapai Rp 1.269 triliun.
Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) secara bank only di level 1,01%. Cost of Credit (CoC) juga membaik ke 0,71% dari 0,99% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
NPL coverage ratio tercatat 299%, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat.
"Penguatan manajemen risiko menjadi fondasi utama kami untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan. Dengan manajemen risiko yang kuat, kami optimis membuka peluang pertumbuhan lebih optimal ke depan," tegas Darmawan.
Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 12,8 Triliun per Maret 2025
Prospek Saham BMRI
Pada penutupan perdagangan Selasa (29/4), saham Bank Mandiri (BMRI) menguat 0,41% ke level Rp 4.940 per saham. Dalam sepekan terakhir, saham ini telah naik 6,93%.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menilai, prospek BMRI masih positif, didukung oleh potensi penurunan suku bunga acuan dan pembagian dividen.
"Valuasi saham BMRI juga masih tergolong undervalue. Ini bisa meningkatkan kepercayaan investor," ujar Indy.
Ia merekomendasikan saham BMRI untuk dibeli (buy) dengan target harga Rp 6.100 per saham
Selanjutnya: Ini Daftar Pemenang dan Pencundang di Wall Street Jelang 100 Hari Trump
Menarik Dibaca: 6 Festival Konser Musik Paling Populer di Dunia, Ada Waterbomb Festival
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News