kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.784   86,00   0,51%
  • IDX 6.258   289,56   4,85%
  • KOMPAS100 894   50,43   5,98%
  • LQ45 707   38,07   5,69%
  • ISSI 193   7,38   3,98%
  • IDX30 374   20,62   5,84%
  • IDXHIDIV20 452   19,86   4,60%
  • IDX80 101   5,74   6,00%
  • IDXV30 106   4,73   4,67%
  • IDXQ30 123   5,59   4,75%

Saham bigcaps turun, papan pengembangan naik daun


Jumat, 30 November 2018 / 20:23 WIB
Saham bigcaps turun, papan pengembangan naik daun
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (30/11) memperlihatkan saham-saham yang berada di papan utama mencatatkan penurunan sebesar 5,58% secara year to date (ytd). Sementara itu, saham-saham di pengembangan justru mencatatkan kenaikan sebesar 2,48%.

Menurut Analis Trimegah Sekuritas Rovandi, hal ini mengindikasikan tren investor yang lebih menyukai saham-saham di papan pengembangan di tahun 2018 ini.

"Menurut saya, ini karena investor pindah sektor dan sell off asing di saham-saham batubara," kata Rovandi kepada KONTAN, Jumat (30/11).

Dengan demikian, ia melihat saham saham big caps sebenarnya sudah murah dan layak dikoleksi kembali. Contohnya, UNTR, ASII, PGAS, JSMR, UNVR, TLKM, dan saham-saham bank besar. Rovandi bilang, saham-saham big caps ini punya potensi naik di bulan Desember ini.

Sementara itu, Khrisna Setiawan, Head of Lots Services Lotus Andalan tak lalu berasumsi bahwa dengan kecilnya pertumbuhan di papan utama tersebut mengindikasikan tak lakunya saham-saham emiten besar di tahun 2018 ini.

"Saham papan utama kan nilainya besar, butuh waktu dan dana besar untuk menggerakannya," kata Khrisna kepada KONTAN, Jumat (30/11).

Khrisna bilang, sejak awal tahun, saham-saham di papan utama baru coba dinaikkan. Sehingga, sudah sewajarnya posisi saham papan utama masih negatif dan baru bisa naik tahun depan meski saat ini sudah mencoba rebound.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×