Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih tertekan. Pada perdagangan Kamis (16/4) pukul 14.15 harga saham BBCA turun 4,83% ke posisi Rp 26.100 per saham. Dalam seminggu, saham BBCA sudah terkoreksi 7,99%.
Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, tertekannya saham BBCA karena ada kekhawatiran pelaku pasar terhadap penurunan kinerja bank swasta ini.
Baca Juga: IHSG masih melemah 2,59% pada perdagangan sesi II Kamis (16/4)
Pada Februari 2020, BCA tercatat hanya membukukan laba bersih Rp1,42 triliun. Nilai ini turun 14,6% ketimbang Februari 2019 (year on year/YoY) dan melorot 51,1% dari bulan sebelumnya (month to month/MoM). Namun, laba perseroan secara total dua bulan pertama tersebut mencapai Rp 4,33 triliun atau masih tumbuh 13,7% YoY.
Sehingga, Wisnu bilang, hal tersebut memberi beban untuk pergerakan harga sahamnya, selain di saat yang sama kondisi makro sekarang tidak bagus akibat pandemi covid-19 dan penurunan pertumbuhan ekonomi baik global maupun domestik.
Padahal, BBCA bakal membagikan dividen final tahun buku 2019. Total dividen final yang akan dibayar BBCA adalah Rp 11,22 triliun.
Baca Juga: IHSG merosot 3,14%, ini 10 saham net sell terbesar asing di sesi I, Kamis (16/4)
Dengan tambahan total dividen interim yang dibayar Desember lalu Rp 2,46 triliun, maka total laba BCA yang dibagi sebagai dividen adalah Rp 13,68 triliun atau 47,90% dari laba bersih BCA tahun lalu Rp 28,56 triliun.