Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Nafan menilai, faktor penopang performa saham-saham bank lapis dua ini masih berkaitan dengan kinerja fundamental yang relatif solid. Bahkan di kawasan ASEAN, perbankan Indonesia memiliki likuiditas yg memadai.
"Bank non buku 4 jug bisa mencatat NPL di kisaran 3% lebih, likuiditas dibantu permintaan kredit, ini juga adanya sentimen yang kuat dari konsumsi domestik dengan proyeksi pertumbuhan kredit 9-12% yoy, lebih banyak ke dua digit," kata Nafan.
Nafan sendiri merekomendasikan saham BTPS dengan target 2.350 dan BBTN di 1.310. Target harga tersebut sekaligus menjadi yang termurah di antara saham yang masuk jajaran top picks saham bank di kawasan ASEAN.
Baca Juga: ADHI Tuntaskan Pembangunan LRT Jabobedek, Begini Prospek Sahamnya
Senada, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga memiliki pandangan yang sama, dimana prospek perbankan sedang mengalami performa bisnis yang baik tahun ini.
Sentimen positif ini juga didukung oleh stabilitas pemulihan ekonomi nasional, yang mendukung peningkatan aktivitas transaksi. Maklum saja daya beli dan konsumsi ikut mendorong pertumbuhan kredit meskipun melambat.
Namun meski demikian ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan, khususnya adalah bank-bank yang kategori di bawah bank buku 3, dimana bank tersebut belum memiliki segmen nasabah yang menjadi tumpuan, seperti bank bank buku besar lainnya. Sehingga hal ini disampaikan Nico berpotensi penyaluran kredit menjadi melambat
"Untuk rekomendasi saham lapis dua ada BRIS targetnya 1.900, dan BNGA di 2.050., kata Nico kepada Kontan, Selasa (29/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News