Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Noverius Laoli
Pengamat pasar modal sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana, menyebut momentum ini juga didorong oleh akumulasi signifikan serta rotasi dana jangka pendek.
“Lonjakan volume mengindikasikan adanya proses akumulasi oleh investor ritel maupun institusi. Selama volume terjaga, momentum masih bisa berlanjut,” ujarnya.
Hendra menyampaikan beberapa rekomendasi jangka pendek. BUMI dapat diperhatikan untuk strategi trading buy dengan target harga Rp400 per saham, sementara BRMS direkomendasikan speculative buy dengan target Rp1.040 per saham.
Baca Juga: Simak Prospek Kinerja Emiten Energi dan Tambang Grup Bakrie di Sisa Tahun 2025
ENRG juga layak dicermati dengan target Rp1.600 per saham, sedangkan DEWA disarankan buy on weakness di area Rp456-Rp470 dengan target Rp600 per saham.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa saham-saham Bakrie memiliki volatilitas tinggi sehingga lebih cocok untuk investor berprofil agresif.
Risiko yang perlu dicermati meliputi potensi profit taking cepat, sensitivitas tinggi terhadap fluktuasi harga komoditas, serta dinamika aksi korporasi yang kerap memengaruhi sentimen pasar.
Selanjutnya: Kopra by Mandiri Catatkan Volume Transaksi Mencapai 1,2 Miliar per Oktober 2025
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/12), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













