Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia juga mempertahankan outlook overweight untuk sektor pertambangan logam. MNC Sekurutas menjadikan saham ANTM sebagai top picks karena kinerja ANTM pada kuartal I-2021 telah mengungguli estimasi sebesar 27%. Catherina meyakini, kenaikan pada harga jual rata-rata atau average selling price(ASP) nikel dan naiknya volume penjualan emas dapat meningkatkan kinerja topline dan bottomline ANTM masing-masing sebesar 6% dan 137% secara YoY.
“Sementara kami melihat bahwa PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) masih akan struggling karena adanya insiden tambang,” terang Catherina.
Sebagai gambaran, kinerja MDKA mengalami tekanan sepanjang semester I-2021. Pada enam bulan pertama 2021, MDKA membukukan pendapatan senilai US$ 135,417 juta, menurun 31,8% dari pendapatan di semester I-2020 yang mencapai US$ 198,81 juta.
Alhasil, konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih senilai US$ 5,86 juta, merosot 84,66% dari realisasi laba bersih MDKA di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 38,26 juta. Penurunan kinerja MDKA seiring dengan menurunnya penjualan emas sepanjang semester I-2021. Penurunan ini masih dikarenakan insiden heap leach pada tambang.
Baca Juga: Pefindo menegaskan peringkat utang Aneka Tambang (ANTM)
MNC Sekuritas merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.100, beli saham INCO dengan target harga Rp 7.150, dan beli saham MDKA dengan target harga Rp 3.300.
Sementara itu, dalam riset yang dipublikasikan Rabu (31/8), analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mempertahankan rekomendasi hold saham PT Timah Tbk (TINS) dengan target harga Rp 1.700. rekomendasi ini diambil dengan menimbang kenaikan saham TINS terhadap target harga yang dipasang cukup terbatas.