kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham ADRO ROTI JRPT SCMA akan di-buyback, ini rekomendasi untuk investor


Jumat, 22 Oktober 2021 / 07:10 WIB
Saham ADRO ROTI JRPT SCMA akan di-buyback, ini rekomendasi untuk investor


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi korporasi buyback atau pembelian kembali saham akan dilakukan oleh sejumlah emiten. Rencana buyback antara lain untuk saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Lalu, bagaimana rekomendasi untuk investor terhadap rencana buyback saham tersebut?

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk akan buyback saham ROTI dengan dana maksimal hingga Rp 480 miliar. Produsen Sari Roti ini membatasi jumlah saham ROTI yang akan di-buyback maksimal sebanyak 300 juta saham.

Buyback saham ROTI akan berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada 21 Oktober 2021. Lalu, batas akhir buyback saham ROTI adalah 20 Januari 2022 mendatang.

PT Adaro Energy Tbk akan buyback saham ADRO dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun. Buyback saham ADRO ini akan dilakukan secara bertahap untuk periode tiga bulan, terhitung sejak tanggal 27 September 2021 sampai dengan tanggal 26 Desember.

Kemudian, PT Jaya Real Property Tbk juga akan buyback saham JRPT sebanyak-banyaknya 173,90 juta saham yang setara dengan 1,28% modal disetor. Dana untuk buyback saham JRPT ini sebanyak Rp 100 miliar.

Baca Juga: IHSG dan LQ45 melemah pada Kamis (21/10), net buy asing capai Rp 531,82 miliar

PT Surya Citra Media Tbk akan buyback saham SCMA dengan dana Rp 1 triliun. Buyback saham SCMA dilakukan secara bertahap dalam periode 3 bulan dari 7 Juli hingga 6 Oktober 2021 yang lalu.

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, secara mayoritas harga saham-saham emiten yang melaksanakan buyback saham memang tergolong undervalued.

Dia menerangkan, harga wajar saham ROTI seharusnya ada di Rp 1.650. Pada perdagangan Kamis (21/10), harga saham ROTI diperdagangkan Rp 1.315 per saham.

Begitu juga harga saham ADRO, Sukarno bilang harga saham saat ini di Rp 1.855 per saham lebih rendah dari harga wajarnya di sekitar Rp 2.180 per saham. Adapun harga wajar saham JRPT berada di Rp 835, sementara sekarang harga saham JRPT dipatok di Rp 500 per saham.

Baca Juga: Sejumlah emiten lakukan buyback saham, berikut rekomendasi dari analis

Menurut Sukarno, aksi buyback saham ini memberikan keuntungan bagi emiten dan juga investor. Keuntungan buyback saham bagi emiten yaitu memiliki saham treasury dan ekuitas yang lebih besar.

Buyback akan mengurangi saham yang beredar di pasar sehingga nilai laba per saham akan lebih tinggi. Hal ini juga akan memengaruhi besaran dividen per saham.

Investor juga berpeluang menikmati kenaikan harga dari aksi buyback saham tersebut. “Investor bisa menunggangi aksi buyback tersebut sehingga kenaikan harga bisa maksimal dan bisa profit atas kenaikan harganya,” kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (20/10).

Sukarno merekomendasikan investor untuk bisa trading buy saham-saham tersebut. Namun, dia memperingatkan agar pelaku pasar juga memperhatikan faktor teknikal yang sedang dalam uptrend, agar bisa mendapatkan keuntungan nantinya.

Dia prediksi masing-masing dari harga saham ROTI, ADRO, dan JRPT berpotensi mengalami kenaikan 5%-10% untuk jangka pendek-menengah.

Baca Juga: Sari Roti Buyback Saham, Mulai 21 Oktober 2021 dan Harga Maksimal Rp 1.600 per Saham

Analis BRIDanareksa Sekuritas, Stefanus Darmagiri menjelaskan, ADRO menggunakan kas internal untuk melakukan buyback saham hingga Rp 4 triliun. Adapun per semester pertama tahun ini saldo kas Adaro sebesar US$ 1,2 miliar.

Manajemen ADRO menerangkan tujuan dari pembelian kembali saham tersebut untuk memberikan imbal hasil yang baik pada para pemegang saham dan meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham mencerminkan fundamental.

Dalam risetnya, Stefanus mengungkapkan harga saham ADRO tidak mencerminkan harga batubara yang dalam waktu terakhir ini berada dalam tren penguatan. “Harga batubara yang positif diperkirakan akan meningkatkan pendapatan ADRO pada paruh kedua tahun ini,” tulis Stefanus dalam riset, Selasa (28/9) yang lalu.

Untuk tahun ini, ADRO menargetkan produksi batubara sebesar 52-54 juta ton atau sama dengan target produksi tahun sebelumnya. Menurutnya koreksi harga batubara bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan saham ADRO.

Itulah rekomendasi saham untuk dipilih ketika terjadi buyback. Ingat, disclaimer on, segala rekomendasi saham ini menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Selanjutnya: IHSG diproyeksi akan tertekan di akhir pekan, simak rekomendasi berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×