Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham milik PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kembali turun pasca melakukan pemangkasan modal kepada anak usaha yaitu PT Maruwai Coal (MC), PT Lahai Coal (LC), dan PT Juloi Coal (JC) sebesar Rp 43,4 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengurangan modal dilakukan dengan cara penarikan kembali saham yang telah diterbitkan oleh MC, LC, dan JC kepada AIS sebesar Rp 43,3 miliar, yang mana jumlah setoran saham ini akan dikembalikan ke AIS.
"Rinciannya, pengurangan modal di MC senilai Rp 13,6 miliar, di LC sebesar Rp 21,9 miliar, dan JC senilai Rp 7,69 miliar," jelas manajemen Adaro Energy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga: Sederhanakan Unit Bisnis, Adaro Energy (ADRO) Pangkas Modal Anak Usaha
Pengurangan modal ini merupakan strategi perseroan untuk menyederhanakan dan menyelaraskan unit-unit bisnis dengan lini usaha demi struktur organisasi yang lebih kuat dan efisien, dan memberikan fleksibilitas bagi Grup Adaro untuk memformulasikan strategi bisnis jangka panjang.
Sebagai informasi, pada perdagangan Rabu (1/2), harga saham ADRO ditutup turun 0,34% ke level Rp 2.950 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 94,36 triliun.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 59,79 juta dengan nilai transaksi Rp 176,74 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 14.628 kali, dengan rentang harga penjualan Rp 2.930 sampai Rp 3.000 per saham.
Equity Research Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan pelaku pasar cenderung merespons negatif dari aksi korporasi yang dilakukan oleh ADRO.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Paling Banyak Dikoleksi Asing dalam Sebulan Terakhir
"Walaupun dari pihak manajemen ADRO menjelaskan tujuan dari aksi tersebut untuk menyederhanakan dan menyelaraskan unit-unit bisnis dengan lini usaha Perseroan," Ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/2).
Sentimen lainnya yang mempengaruhi pelemahan ADRO berasal dari harga batubara yang termoderasi menyusul adanya antisipasi kenaikan pasokan dan penurunan permintaan batubara serta musim dingin yang lebih hangat terutama di Amerika Serikat dan Eropa.
Rio mengatakan investor dapat wait and see terlebih dahulu terhadap saham ADRO, dan secara teknikal saham ADRO berada di support breaklow dengan volume yang solid (indikasi tekanan jual masih cenderung besar) memvalidasi bearish continuation dari rectangle pattern (target pelemahan 2720).
Baca Juga: 5 Proyek Smelter Rampung di Sepanjang Tahun 2022
Untuk entry, sebaiknya tunggu validasi rebound jika kembali ke atas pivot 3060. Karena jika belum bisa kembali ke atas level tersebut, pelemahan lanjutan masih dapat berlanjut.
Adapun level resistance yang dapat di perhatikan di level 3.250 dan Support 1 di 2.920, Support 2 di 2.850 dan support 3 di 2.720.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News