Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) baru saja menyelesaikan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Agenda rapat ini adalah persetujuan konversi sebagian utang menjadi saham baru dan obligasi wajib konversi yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dilakukan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau debt to equity swap.
Direktur Utama BNBR, Bobby Gafur Umar mengatakan, total utang yang direstrukturisasi sebesar Rp 9,38 triliun dengan tiga kreditur yakni Fountain City Investment Ltd, Levoca Enterprise Ltd dan Daley Capital Ltd dengan jumlah pinjaman masing-masing sebesar Rp 2,91 triliun, Rp 6,36 triliun dan Rp 100,39 miliar.
“Restrukturisasi ini akan mengurangi beban bunga BNBR yang mencapai Rp 1 triliun per tahun,” ujar Bobby saat di temui di Jakarta, Rabu (21/11).
Lebih lanjut dengan adanya aksi beres-beres ini, sekitar 44% utang akan menurun. Posisi ekuitas pada kuartal III 2018 ekuitas masih negatif Rp 7,32 triliun, diharapkan pasca beres-beres ini ekuitas akan positif Rp 2 triliun.
Achmad Amri Aswono Putro, Direktur Keungan BNBR mengatakan, tahun depan BNBR juga akan kembali melakukan restrukturisasi utang dengan target sebesar Rp 7,8 triliun yang terdiri dari dua kreditur.
“Mudah-mudahan beban bunga di tahun 2019 akan bersih,” ujar Amri. Sekadar informasi, per kuartal III 2018, tercatat liabilitas BNBR sebesar Rp 21,25 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News