Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh Bangkok Bank akhirnya telah terealisasi pada Rabu (20/5) dengan total nilai transaksi Rp 33,3 triliun. Akuisisi ini dilakukan atas saham milik PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank.
Direktur Astra International Suparno Djasmin membenarkan bahwa transaksi yang melibatkan 24,71 miliar saham BNLI atau setara 88,09% dari modal disetor Bank Permata tersebut telah terjadi hari ini. Adapun harga pelaksanaannya Rp 1.347 per saham. "Ya betul, sudah cross share," kata Suparno kepada Kontan.co.id, Rabu (20/5).
Baca Juga: Resmi dikuasai Bangkok Bank, ini sejarah panjang Bank Permata (BNLI)
Di hubungi terpisah, Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto menjelaskan, crossing saham dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rupiah penuh.
Harga pembelian tersebut setara 1,63 kali nilai buku laporan keuangan konsolidasi Bank Permata yang tidak diaudit pada kuartal I-2020. Harga ini telah disesuaikan dari sebelumnya 1,77 kali. "Penyesuaian harga ini akibat ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan pandemi Covid-19, yang menimbulkan tantangan yang tidak dapat diprediksi dan menghambat pelaksanaan transaksi," imbuh Boy.
Transaksi jual-beli saham ini dilakukan sebanyak dua kali. Transaksi pertama melibatkan 12,49 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,8 triliun. Sedangkan transaksi kedua melibatkan 12,21 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,5 triliun.
Jumlah seluruh saham Bank Permata yang dilepas Astra sebanyak 44,56% saham dari modal yang ditempatkan dan disetor di Bank Permata. Sebelum transaksi ini terjadi, Astra International (ASII) memiliki saham di Bank Permata sebanyak 12,49 miliar atau setara 44,56% saham.
Baca Juga: Akuisisi Bank Permata (BNLI) hari ini terjadi di harga Rp 1.347 per saham
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan saham BNLI akan cukup menarik bila Bangkok Bank melakukan tender offer. Dalam aturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.04/2018, pelaksanaan tender offer ini wajib dilakukan jika ada pengendali baru membeli minimal 25% saham. "Kemungkinan besar harga tender offer di harga yang sama yaitu Rp 1.347," jelasnya.
Kendati begitu, saat ini Suria lebih tertarik pada saham ASII yang bakal mendapatkan tambahan dana atas transaksi tersebut. Dia memprediksi harga ASII bakal naik di atas Rp 4.000. Rabu (20/5), harga saham ASII ditutup menguat 0,51% ke level Rp 3.970.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News