kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saat IHSG merah membara, ini yang dilakukan Lo Kheng Hong dan Eyang Ratman


Minggu, 13 September 2020 / 09:25 WIB
Saat IHSG merah membara, ini yang dilakukan Lo Kheng Hong dan Eyang Ratman


Reporter: Benedicta Prima, Dityasa H. Forddanta | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Kejatuhan pasar saham pekan ini membuat banyak investor dan trader di Bursa Saham Indonesia (BEI) menelan kerugian.

Pasalnya, Pasar saham kembali didera kecemasan setelah DKI Jakarta kembali melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ambrol ke bawah 5.000, Kamis (10/9).

Meski kemarin IHSG sudah mulai menanjak, namun pasar saham masih dalam kondisi siaga dan rawan koreksi. Tapi, penurunan harga saham ini justru dimanfaatkan sejumlah investor kelas kakap untuk mengail saham-saham murah.

Dengar saja kisah investor kawakan Lo Kheng Hong. "Selalu berinvestasi di masa buruk," kata Lo kepada KONTAN, Jumat (11/9). Prinsip ini masih menjadi pegangan pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia ini.

Lo menyebut, ia fokus berinvestasi saat pasar koreksi, kemudian menjual kembali di waktu yang tepat. Menurut Lo, kejatuhan bursa saham justru membuatnya menemukan saham perusahaan bagus dengan valuasi yang murah.

Baca Juga: 75 Tahun Merdeka, Pasar Saham Kian Berkembang Perlindungan Investor Mengkhawatirkan

Namun, tidak semua investor punya mazhab seperti Lo. Sem Susilo, investor dan pengelola blog Saham Pemenang, memilih lebih berhati-hati. "Ada satu hal yang tidak bisa diukur di bursa saham, yakni psikologi," ujar dia.

Menurut Sem, psikologi pelaku pasar seperti psikologi massa yang mudah diprovokasi. Efek kejut PSBB jilid II membuat harga mayoritas saham jatuh, meski saham tersebut tidak terdampak langsung PSBB.

Ia mencontohkan saham pertambangan yang harganya turun. "Ini tidak rasional," tutur Sem.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×