CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah tertekan oleh menguatnya spekulasi The Fed


Kamis, 19 Mei 2016 / 10:33 WIB
Rupiah tertekan oleh menguatnya spekulasi The Fed


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, maraknya sentimen mengenai rencana bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan pada Juni tahun ini menjadi salah satu faktor yang menekan mata uang rupiah terhadap dollar AS di pasar valas.

"Salah satu pejabat The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga AS menyusul laju inflasi serta beberapa data ekonomi di Negeri Paman Sam itu cenderung membaik," ucapnya mengutip dari Antara, Kamis (19/5)

Ia mengemukakan bahwa risalah Federal Open Meeting Committee (FOMC) pada April lalu menunjukkan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diperkirakan tahun ini jika perekonomian AS terus membaik.

Situasi itu, lanjut dia, meredam sentimen positif yang muncul dari dalam negeri mengenai potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI rate) dalam Rapat Dewan Gubernur pada Kamis ini.

"Dalam RDG BI, pasar memperkirakan ada stimulus tambahan dari regulator dalam rangka mendorong pertumbuhan makro ekonomi sehingga sempat menopang laju rupiah pada beberapa hari terakhir. Akan tetapi, sentimen FOMC menahan laju rupiah," ujarnya.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa The Fed berpotensi menaikkan suku bunga pada Juni mendatang jika terjadi peningkatan pada PDB kuartal II 2016, inflasi, dan pasar tenaga kerja.

"Sentimen itu mendorong dollar AS untuk bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah," imbuhnya.

Pagi ini, otot rupiah terus mengendur di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg, pukul 10.11 WIB di pasar spot rupiah ke Rp 13.507 per dollar AS atau melemah 0,95% dari sebelumnya Rp 13.380 per dollar AS.

Senasib, mengacu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR), rupiah ke 13.467 per dollar AS atau melemah 1,11% dari sebelumnya Rp 13.319 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×