kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Rupiah Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi AS, Cek Proyeksinya untuk Rabu (13/8/2025)


Rabu, 13 Agustus 2025 / 05:00 WIB
Rupiah Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi AS, Cek Proyeksinya untuk Rabu (13/8/2025)
ILUSTRASI. Pasar kini menanti rilis data inflasi AS yang diperkirakan menjadi penentu rupiah pada perdagangan Rabu, (13/8/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Reporter: Adzira Febriyanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA.  Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (12/8/2025) seiring penguatan dolar AS. Pasar kini menanti rilis data inflasi AS yang diperkirakan menjadi penentu rupiah pada perdagangan Rabu, (13/8/2025).

Mengutip dari Bloomberg pada Selasa, (12/8/2025), rupiah spot ditutup melemah 0,06% ke level Rp 16.290 per dolar AS. Sedangkan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga tercatat melemah 0,28% ke posisi Rp 16.298 per dolar AS.

Pengamat Mata Uang & Komoditas PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan penguatan dolar AS terjadi setelah AS dan China memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Lagi Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Selasa (12/8)

“Kesepakatan ini mempertahankan tarif yang berlaku dan memberi waktu negosiasi lebih lanjut, sehingga mempengaruhi sentimen investor di kawasan,” ungkap Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (12/8/2025).

Selain itu, Ibrahim juga menambahkan, pasar juga mencermati rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat mendatang.

“Potensi deeskalasi konflik Ukraina bisa membebaskan pengiriman minyak Rusia dan menambah pasokan global,” jelasnya.

Selain faktor geopolitik, perhatian pasar tertuju pada rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS malam ini. IHK umum bulan Juli diperkirakan naik menjadi 2,8% secara tahunan, sementara IHK inti diperkirakan menembus di atas 3% untuk pertama kali sejak Februari 2025.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai pelemahan rupiah juga dipicu oleh data domestik yang kurang memuaskan.

“Data penjualan ritel Indonesia yang lebih rendah dari perkiraan ikut menahan rupiah,” katanya kepada Kontan.co.id, pada Selasa (12/8/2025). 

Lukman menambahkan, arah rupiah pada perdagangan Rabu (13/8/2025) akan sangat dipengaruhi oleh hasil data inflasi AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,28% ke Rp 16.298 per Dolar AS pada Selasa (12/8/2025)

“Kalau data ternyata lebih rendah dari perkiraan karena faktor perubahan biro statistik di bawah kepemimpinan baru pilihan Trump, rupiah bisa berbalik menguat, meski terbatas,” tuturnya.

Untuk perdagangan Rabu (13/8/2025), Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif di kisaran Rp 16.200 – Rp 16.350 per dolar AS.

Senada, Ibrahim juga memproyeksikan rupiah akan ditutup melemah terbatas pada kisaran Rp 16.200 – Rp 16.350 per dolar AS.

Selanjutnya: Laju Program Pangan Andalan Tertahan Dana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×