Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pasar global dan domestik masih sepi pasca libur Natal, namun analis menduga pada pembukaan pasar Selasa (27/12) peluang rupiah untuk kembali koreksi masih belum akan mengempis. Minimnya sentimen akan memojokkan posisi mata uang Garuda.
Di pasar spot, Senin (26/12) valuasi rupiah terangkat 0,13% di level Rp 13.435 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sementara pada Jumat (23/12) nilai tukar rupiah di kurs tengah Bank Indonesia terkikis 0,33% di level Rp 13.470 per dollar AS.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan penguatan yang didulang terjadi karena memang sepinya pasar global dan domestik akibat libur Natal. Sehingga membuat rupiah sesaat punya celah untuk memperbaiki posisinya.
Hanya saja ini dipandang sebagai upaya rupiah menyesuaikan posisi dalam rentang yang wajar. “Belum ada dukungan data ekonomi yang signifikan bahkan di dalam negeri kebutuhan USD fisik terus meningkat,” kata Faisyal.
Permintaan ini datang dari kebutuhan korporasi dan pemerintah dalam pemenuhan kewajiban pembayaran utang dalam negeri serta kebutuhan pelaku pasar memasuki musim libur.
Faisyal menebak pada Selasa (27/12) rupiah akan melemah. “Tapi ya terbatas, tidak dalam rentang lebar karena pasar juga baru buka lagi,” duga Faisyal.
Peluang rupiah untuk menguat hanya datang dari sisi teknikal, jika memang ada upaya pelaku pasar untuk melakukan aksi bargain hunting demi mendulang keuntungan pasca pelemahan beberapa waktu terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News