kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah terjun ke Rp 14.577 sepanjang 2020, ini penjelasan Sri Mulyani


Kamis, 15 Juli 2021 / 13:26 WIB
Rupiah terjun ke Rp 14.577 sepanjang 2020, ini penjelasan Sri Mulyani
ILUSTRASI. Karyawan money changer menghitung mata uang dollar US di salah satu money changer Jakarta


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatat, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020 mencapai Rp 14.577 per dolar AS.

Angka tersebut terjun bebas jika dibandingkan dengan posisi rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2019 sebesar Rp 14.146 per dolar AS.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, posisi nilai tukar rupiah tahun lalu mengalami pergerakan yang dinamis utamanya mengikuti sentimen keuangan global.

Baca Juga: Sri Mulyani: Peringkat ekonomi Indonesia di atas rata-rata Negara Asia Tenggara

Kendari begitu, Menkeu menyampaikan sentimen positif pasar keuangan domestik sejatinya telah berkontribusi positif menopang nilai tukar rupiah.

Misalnya, kembali stabilnya volatilitas pasar keuangan yang mendorong pulihnya aliran modal ke pasar keuangan domestik, peningkatan Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur yang menandai terjadinya pemulihan ekonomi, perkembangan neraca perdagangan, dan optimisme perkembangan vaksinasi di dalam negeri.

Meskipun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan, cadangan devisa nasional pada akhir tahun 2020 tetap tinggi, yaitu sebesar US$ 135,9 miliar. Hal tersebut lebih baik dibandingkan cadangan devisa nasional pada akhir tahun 2019, yaitu sebesar US$ 129,18 miliar.

"Nilai cadangan devisa pada akhir tahun 2020 tersebut ekuivalen dengan pembiayaan 10,2 bulan impor yang berada di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor," kata Sri Mulyani saat Rapat Paripurna dengan DPR RI terkait Laporan APBN 2020, Kamis (15/7).

Baca Juga: Tak berdaya, rupiah melemah ke Rp 14.500 per dolar AS pada tengah hari ini (15/7)

Selain itu, di tengah kondisi pelemahan global yang belum menunjukkan perbaikan yang signifikan dan dalam situasi pandemi, akumulasi neraca perdagangan tahun 2020 tercatat mengalami surplus sebesar US$ 21,74 miliar, atau meningkat signifikan dibanding neraca perdagangan tahun 2019 yang mengalami defisit sebesar US$ 3,59 miliar.

"Capaian tersebut dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas. Kinerja neraca perdagangan sepanjang tahun 2020 tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ujar Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×