Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah libur Lebaran, rupiah dibuka melemah pada Kamis (21/6). Meski demikian, analis memperkirakan, mata uang Garuda masih memiliki peluang untuk menguat.
Mengutip Bloomberg, di pasar spot pukul 14.15 WIB, nilai tukar rupiah melemah 1,20% menjadi Rp 14.099 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus mengatakan, pelemahan rupiah masih dipicu faktor eksternal. Maklum, selama libur Lebaran banyak peristiwa penting terjadi di luar negeri.
"Libur panjang di Indonesia bisa dikatakan membuat rupiah ketinggalan event-event penting khususnya kenaikan suku bunga The Fed," kata Putu, Kamis (21/6). Apalagi, The Fed dengan jelas menyatakan akan menaikkan suku bunga dua kali lagi di sisa tahun ini. Keputusan The Fed tersebut membuat dollar AS menguat terhadap rupiah.
Dari kawasan Eropa juga turut menekan rupiah. European Central Bank (ECB) mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan setelah program pembelian aset dihentikan di akhir tahun ini. Ini menyebabkan euro melemah signifikan terhadap dollar. Hal tersebut juga berdampak pada kenaikan indeks dollar AS. Kenaikan indeks dollar AS ini semakin menambah tekanan bagi rupiah.
Meski dibuka melemah, Putu memproyeksikan rupiah bisa kembali menguat. Menurutnya, pasar saat ini sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed sebanyak empat kali. Pergerakan dollar juga tidak menguat signifikan pasca pengumuman kebijakan moneter The Fed.
"Bisa dikatakan pelemahan rupiah hari ini untuk mengejar ketertinggalan pergerakan pasar selama libur," kata Putu.
Ke depan, Putu melihat ada peluang rupiah kembali menguat dengan rentang pergerakan di kisaran Rp 14.020 hingga Rp 14.110 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News