Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang rilis notulensi hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (23/5) malam waktu Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap rupiah semakin tertekan. Bahkan, mata uang Garuda menembus level Rp 14.200 per dollar AS, terlemah sejak Oktober 2015.
Mengutip Bloomberg, Rabu (23/5) pukul 17.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,47% menjadi Rp 14.209 per dollar AS. Sementara, situs Bank Indonesia mencatat, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terderesiasi 0,09% ke level Rp 14.192 per dollar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, efek kenaikan suku bunga BI sulit menandingi sentimen kenaikan indeks dollar AS. Itu sebabnya, rupiah sulit menguat signifikan.
Indeks dollar AS yang cenderung naik membuat pelaku pasar mengekspektasikan hasil notulensi pertemuan FOMC sebelumnya, cenderung hawkish. Artinya, ekspektasi kenaikan kembali suku bunga The Federal Reserves semakin kuat.
Lukman memproyeksikan, besok (24/5), rupiah masih cenderung melemah di rentang Rp 14.200-Rp 14.250 per dollar AS.
"Indeks dollar AS menguat sementara mata uang emerging market, termasuk bursa dan instrumen high risk lainnya masih dihindari asing," kata Lukman, Rabu (23/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News