Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah Indonesia dan rupe India menorehkan pelemahan mingguan terbesar di antara mata uang Asia lainnya pada pekan ini. Asal tahu saja, berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.18 WIB, rupiah melemah 1,4% pada pekan ini menjadi 11.968 per dollar AS. Sementara, pada periode yang sama, pelemahan rupe mencapai 0,8% menjadi 60,265.
Sementara itu, yuan China melemah 0,3% menjadi 6,2274, baht Thailand melemah 0,3% menjadi 32,465 dan dong Vietnam melemah 0,5% menjadi 21.320.
Banyaknya mata uang Asia yang melemah turut menggerus the Asia Dollar Index sebesar 0,2% menjadi 115,77. Ini merupakan indeks yang mengukur kekuatan mata uang Asia yang paling sering ditransaksikan di luar yen Jepang.
Faktor utama yang menyebabkan rupiah dan rupe keok adalah kecemasan investor akan potensi pembengkakan defisit neraca perdagangan kedua negara seiring kekerasan yang terjadi di Irak. Pasalnya, kontak senjata di Irak menyebabkan harga minyak dunia melonjak tinggi dan akan mempengaruhi neraca perdagangan.
"Situasi di Irak menjadi kecemasan utama. Mata uang emerging market, khususnya negara-negara yang memiliki masalah dengan neraca perdagangan dan sangat tergantung pada impor minyak, menjadi pihak yang sangat rentan," jelas Ho Woei Chen, ekonom United Overseas Bank Ltd di Singapura.
Sementara itu, di negara Asia lainnya, dollar Taiwan menguat 0,2% pada pekan ini menjadi NT$ 29,991 per dollar AS. Sementara, peso Filipina dan ringgit Malaysia tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 43,77 dan 3,2183 pada periode yang sama. Adapun won Korea Selatan melemah 0,1% menjadi 1.018,95.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
