Reporter: Dupla Kartini, Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah keok menjelang rapat The Federal Reserves (FOMC meeting). Di pasar spot, Rabu (18/6), pasangan USD/IDR bergeser 0,88% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 11.997. Bahkan pada perdagangan pagi sempat mencapai Rp 12.027.
Pergerakan serupa terlihat di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah versus dollar AS jeblok sebesar 0,97% menjadi Rp 11.978.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri menilai, rupiah tertekan, karena pasar mengantisipasi hasil FOMC meeting yang membahas kelanjutan tapering off, dan kenaikan suku bunga. Ada ekspektasi, suku bunga naik menjadi 1% pada tahun 2015. "Pasar lebih memilih pegang dollar AS," ujarnya.
Analis PT Millenium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono menyebut, dari internal, faktor pemilihan presiden turut menekan rupiah. "Kedua calon presiden (capres) belum ada yang menaruh perhatian khusus pada pasar modal, sehingga investor ragu," ungkapnya.
Suluh memperkirakan, hari ini (19/6), rupiah masih akan tertekan di Rp 11.890- Rp 12.050. Sementara, Reny menduga, pelemahan rupiah mulai terbatas, karena potensi BI intervensi pasar. Prediksinya, rupiah bergulir di Rp 11.890- Rp 11.995.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News