Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Otot rupiah mengencang di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Selasa (17/1). Data Bloomberg pada pukul 10.08 WIB, rupiah pasar spot ke Rp 13.349 per dollar AS atau menguat 0,10% dari posisi kemarin Rp 13.362 per dollar AS
Sebaliknya, pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah ke 13.381 per dollar AS atau melemah 0,20% dari posisi sebelumnya Rp 13.354 per dollar AS.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2016 yang surplus menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang rupiah mengalami apresiasi terhadap dollar AS.
"Neraca perdagangan Indonesia sesuai ekspektasi pasar, situasi itu diapresiasi pelaku pasar uang," katanya dikutip dari Antara.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Desember 2016 mengalami surplus sebanyak US$ 8,78 miliar. Sementara pada periode Desember 2016 neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 992,1 juta.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa surplus neraca perdagangan membuat rupiah masih terjaga di area positif terhadap dollar AS meski relatif masih terbatas.
Sentimen selanjutnya, pelaku pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada pekan ini. Diperkirakan Bank Indonesia belum mengubah suku bunga acuan (BI 7-Day Repo Rate).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News