Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski sempat terlempar ke level Rp 14.700, di awal pekan ini rupiah berhasil membukukan penguatan tipis di hadapan USD. Diprediksi, masih ada peluang rupiah pertahankan penguatan Selasa (29/9).
Di pasar spot, Senin (28/9) posisi rupiah terangkat 0,12% di level Rp 14.674 dibanding hari sebelumnya. Sedikit berbeda di kurs tengah Bank Indonesia rupiah masih melemah 0,04% ke level Rp 14.696.
Andri Hardianto, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan penguatan tipis yang diraih rupiah lebih disebabkan oleh pernyataan positif yang dilayangkan pemerintah. Dalam pernyataannya, pemerintah mewacanakan kebijakan memperbesar syarat non jaminan ekspor yang tadinya hanya US$ 1 juta menjadi US$ 5 juta.
“Selain itu Menteri Keuangan pun ikut melayangkan sentimen positif ke pasar,” tambah Andri. Menkeu mengatakan serapan anggaran pemerintah memang baru 60% namun akan segera membengkak dalam waktu dekat. Ini sedikit menambah angin segar bagi pergerakan rupiah.
Meski begitu memang tekanan koreksi bagi rupiah masih besar dari eksternal. Penyebab utamanya adalah data ekonomi Amerika Serikat yang kembali menunjukkan kesolidan USD.
Sebelumnya, Jumat (25/9) GDP AS kuartal dua 2015 naik ke level 3,9% dari sebelumnya 3,7%. Ini semakin menegaskan sinyal positif akan solidnya ekonomi AS seperti yang disampaikan oleh Janet Yellen, Gubernur The Fed di hari yang sama. "Hanya saja penutupan sore ini memanfaatkan sedikit peluang rebound tersebut," kata Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News