Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Otot rupiah mulai pulih pagi ini, setelah Bank Indonesia berencana menambah suplai dollar di pasar. Mata uang Garuda meminimalisir pelemahannya yang sudah berlangsung selama dua pekan terakhir.
Hari ini, rupiah terapresiasi 0,7% ke level Rp 9.333 per dollar AS pada pukul 09.35 di Jakarta. Alhasil, dalam sepekan ini, mata uang berhasil menguat 1,5%. Ini penguatan terbesar sejak periode 20 Januari lalu. Kemarin, rupiah sempat jeblok ke level Rp 9.643 per dollar AS. Ini titik terlemah sejak Oktober 2009.
Bank Indonesia akan mulai menawarkan term deposit dalam dollar AS dengan tingkat bunga yang kompetitif untuk menopang cadangan devisa. Kebijakan itu juga bisa membuat otoritas moneter lebih mudah untuk memasuki pasar dan menstabilkan rupiah.
Sebelumnya, rupiah anjlok, lantaran asing menarik dananya keluar dari pasar saham dan obligasi. Asing tercatat melakukan net sell di pasar saham domestik sebesar US$ 195 juta dalam empat hari pertama di pekan ini. Selain itu, asing juga mengurangi kepemilikan di obligasi pemerintah sebesar Rp 360 miliar hingga 30 Mei lalu.
"Kami berharap term deposit menawarkan bunga yang lebih menarik dibanding pasar luar negeri, supaya mendorong bank untuk memarkir dollar mereka di pasar onshore. Tapi, efektivitas kebijakan ini akan tergantung pada pelaku pasar," kata Artanavaro Gasali, kepala pasar global di PT Bank ICBC Indonesia, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News