Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan bergerak dengan arah yang bervariasi pada perdagangan Jumat (22/2). Hal ini didorong oleh faktor pergerakan nilai tukar rupiah yang merespons keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 6,00%.
Selain itu, hasil FOMC Minutes yang menunjukkan sikap The Federal Reserves cenderung dovish membuat para pelaku pasar memilih wait and see terlebih dahulu.
Dengan pertimbangan beberapa faktor tadi, Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menyarankan investor untuk tetap mencermati pergerakan harga SUN di pasar sekunder.
“SUN dengan tenor pendek dan menengah dapat dijadikan pilihan oleh investor mengingat tawaran imbal hasil yang menarik dengan tingkat risiko moderat di tengah masih bergejolaknya pasar SUN,” ungkap Made dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Adapun seri pilihan yang dimaksud antara lain FR0069, FR0053, FR0070, FR0056, FR0071, FR0077 dan FR0079.
Sebelumnya, harga SUN bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami koreksi pada perdagangan kemarin (21/2). Hal ini seiring koreksi yang dialami oleh kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
SUN seri acuan tenor 5 tahun mengalami penurunan harga sebesar 16 bps yang berdampak pada kenaikan imbal hasil sebesar 3,8 bps ke level 7,734%. SUN seri acuan tenor 10 tahun mengalami koreksi sekitar 30 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 5,6 bps ke level 7,934%.
Harga SUN seri acuan 15 taun mengalami koreksi hingga 41 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 4,7 bps ke level 8,228%. Sedangkan harga SUN seri acuan 20 tahun turun 30 bps yang membuat imbal hasilnya naik 3,3 bps ke level 8,305%.
Sementara itu, imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan, terutama pada surat utang dari negara-negara maju yang dianggap sebagai aset safe haven.
Ambil contoh pada imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun yang mengalami kenaikan sehingga masing - masing berada di level 2,69% dan 3,05%. Imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) untuk tenor 10 tahun dan 30 tahun juga mengalami kenaikan masing-masing di level 1,202% dan 1,714%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News