Reporter: Sanny Cicilia, Albertus M. Prestianta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Membuka pekan, Senin (7/11), rupiah diperkirakan masih bertenaga melanjutkan penguatan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kabar global masih menyetir pergerakan mata uang garuda.
Nurul Eti Nurbaeti, Kepala Divisi Tresuri Bank BNI memprediksi, perdagangan rupiah akan berada di kisaran Rp 8.775 - Rp 8.975 per dollar AS, hari ini. Sikap Yunani membatalkan referendum, menurunkan kecemasan pasar sehingga perburuan dollar terhenti.
"Tapi, ini belum selesai, sampai Yunani menerima paket penyelamatan," kata Syhiful Zamri, director of investment, research and advisory di Kenanga Investors Bhd. in Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg.
Di sisi lain, sentimen dalam negeri masih positif. Bank Indonesia (BI) berpeluang menurunkan kembali bunga acuannya 0,25% di Kamis (10/11). Ini akan mendorong roda perekonomian dalam negeri lebih bergairah. Meskipun bunga turun, dia yakin, fundamental Indonesia akan makin menarik di mata investor asing.
Akhir pekan lalu, rupiah menguat ke level Rp 8.938 per dollar AS, setelah melemah di empat hari sebelumnya. Selera investor pada pasar berkembang kembali naik setelah kecemasan Yunani mereda. "Indonesia karena dinilai memiliki fundamental kuat," kata Wiwig Santoso, head of treasury and markets di PT Bank DBS Indonesia, dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News