Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah masih belum banyak bergerak. Di pasar spot, Rabu (22/1), rupiah naik tipis 0,03% ke Rp 13.368 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) menguat 0,1% ke Rp 13.356.
Kurs rupiah relatif datar lantaran pelaku pasar masih wait and see menjelang rilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) AS. "Jika catatan rapat FOMC menunjukkan The Fed berpeluang menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, maka rupiah bisa kembali melemah," tutur Sri Wahyudi, analis Garuda Berjangka.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, beberapa pejabat The Fed telah memberi sinyal suku bunga naik Maret ini. Tetapi pasar masih belum yakin, mengingat ada ketidakpastian kebijakan ekonomi Presiden AS, Donald Trump.
Fundamental domestik juga cukup positif. Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) berjalan dengan lancar dan damai. Di sisi lain, naiknya harga komoditas, terutama minyak, juga bisa meyokong rupiah.
Karena itu, Wahyudi memprediksi hari ini rupiah menguat dan bergerak di kisaran Rp 13.300-Rp 13.450. Tapi Josua memprediksi rupiah melemah di Rp 13.300-Rp 13.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News