CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah menguat tipis Rp 12.939 per dollar AS


Kamis, 23 April 2015 / 10:54 WIB
Rupiah menguat tipis Rp 12.939 per dollar AS
ILUSTRASI. Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa wartawan sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Pemeriksaan kesehatan tersebut sebagai syarat pendaftaran dalam Pilpres 2024. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rupiah mampu rebound setelah melemah dalam kurun waktu empat hari ini. Mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Kamis (23/4), rupiah menguat tipis Rp 12.939 per dollar AS atau 0,1% dibandingkan sebelumnya Rp 12.952 per dollar AS.

Tapi, merujuk data Bloomberg di mana di pasar spot rupiah justru tak berdaya. Rupiah melemah Rp 12.927 per dollar AS atau 0,25% dari sebelumnnya Rp 12.896.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menuturkan munculnya harapan positif terhadap data produk domestik bruto (PDB) yang sedianya akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik dalam waktu dekat ini tidak jauh dari pencapaian kuartal I 2014 menjadi salah satu penopang mata uang rupiah.

"PDB kuartal I 2015 berpotensi sedikit lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2014 ditopang konsumsi masyarakat yang masih tinggi," kata Rully.

Menurut dia, adanya harapan yang positif terhadap PDB Indonesia itu menjadi salah satu penjaga fluktuasi mata uang rupiah terhadap dolar AS untuk bergerak dalam kisaran yang stabil.

"Selain dari konsumsi masyarakat yang tinggi, sumber pertumbuhan juga diperkirakan datang dari sisi pemerintah berupa belanja modal infrastruktur dan penyertaan modal negara (PMN) BUMN," katanya.

Dari eksternal, lanjut dia, Jepang yang mencatatkan surplus pada neraca perdagangannya mendorong mata uang yen menguat terhadap dolar AS sehingga berdampak positif pada mata uang di kawasan Asia.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa mata uang rupiah kembali bergerak menguat di pasar valas domestik bersamaan dengan penguatan di pasar surat utang negara (SUN).

"Namun, faktor eksternal masih membayangi penguatannya jika data manufaktur Tiongkok diumumkan jauh lebih buruk dari perkiraan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×