Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun tercatat menguat tipis, rupiah masih condong berada dalam tren pelemahan seiring bangkitnya dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir Bloomberg, pada perdagangan Rabu (24/9/2025), rupiah ditutup menguat tipis 0,02% menjadi Rp 16.685 per dolar AS.
Sedangkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup melemah 0,26% ke level Rp 16.680 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah sebenarnya masih melemah dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,26% ke Rp 16.680 per Dolar AS pada Rabu (24/9/2025)
“Mata uang regional dan utama dunia pada umumnya melemah oleh rebound pada dolar AS,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (24/9/2025).
Pasalnya, menurut Lukman, investor tengah mengantisipasi data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang diperkirakan akan kembali naik.
Untuk perdagangan Kamis (25/9/2025), ia menilai pergerakan rupiah masih tertekan oleh kekhawatiran seputar defisit fiskal pemerintah, revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), serta meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh BI.
“Rupiah akan masih tertekan, namun mendekati Rp 17.000, BI diperkirakan akan aktif mengintervensi,” imbuh Lukman.
Dus, untuk Kamis (25/9/2025), Lukman memprediksi rupiah akan berada di kisaran Rp 16.600–Rp 16.750 per dolar AS.
Selanjutnya: Diversifikasi Jadi Kunci Saat IHSG Tertekan, Ini Strategi dari BNI Sekuritas
Menarik Dibaca: Inilah Waktu Terbaik Jalan Kaki untuk Stabilkan Tekanan Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News