Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rupiah menguat. Di pasar spot sampai pukul 11.10 WIB, rupiah berada pada level 13.345 per dollar AS, naik 0,08% dari posisi hari sebelumnya yang dilevel 13.356 per dollar AS.
Sementara Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menunjukkan, rupiah melemah 1 poin dari 13.346 per dollar AS pada Rabu kemarin menjadi 13.347 per dollar AS.
Seperti diketahui buruknya katalis di pasar global ditambah suramnya rilis data ekonomi domestik menekan rupiah dari segala arah. Pada Rabu (8/7), di pasar kurs rupiah terhadap USD merosot 0,20% menjadi 13.356 dibanding dengan hari sebelumnya. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga turun 0,24% menjadi 13.346.
Menurut Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto, pelemahan rupiah bisa berlanjut karena perekonomian global berbalut sentimen negatif. Ini menyusul semakin memburuknya keadaan Yunani serta ambruknya bursa Shanghai dan Shenzen di China. "Keadaan Yunani dan China tidak akan membaik dalam waktu dekat. Ini menyeret rupiah," kata Rully.
Saat ini, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara dengan perekonomian yang stabil. Serupa, sentimen domestik ikut menekan rupiah. Hal ini disampaikan oleh Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures. Katalis negatif domestik datang dari menurunnya cadangan devisa Indonesia Juni 2015 serta merosotnya pertumbuhan penjualan ritel Juni 2015.
Bank Indonesia merilis cadangan devisa Indonesia turun jadi US$ 108,0 miliar dari sebelumnya US$ 110,8 miliar. Sedangkan penjualan ritel Juni 2015 tergerus hanya tumbuh 19,8% dari sebelumnya 22,4%. Apalagi ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 turun menjadi 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News