Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (2/10) rupiah mencatatkan pelemahan. Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,2% ke level Rp 14.865 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara jika dihitung dalam sepekan, rupiah masih menguat tipis 0,05%.
Tak hanya di pasar spot, pada hari ini rupiah di kurs tengah Bank Indonesia juga melemah setelah ditutup di level Rp 14.890 per dolar AS atau terkoreksi 0,09%. Kendati demikian, dalam sepekan, rupiah berhasil menguat 0,41%.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menjelaskan, dalam sepekan pergerakan rupiah memang masih rentan terhadap perubahan yang terjadi pada dolar AS. Jadi secara umum dapat dikatakan pergerakan rupiah bergantung terhadap sentimen eksternal. Hal ini tercermin dari penguatan rupiah setiap kali indeks dolar AS mencatatkan penurunan.
“Meskipun USD/IDR telah mengalami pembalikan bearish yang tampaknya terjadi dalam beberapa hari terakhir, secara teknis rupiah masih terlihat rentan terhadap potensi pergerakan lebih tinggi. Tetapi selama sentimen pelaku pasar sedang membaik, rupiah berpeluang menguat,” jelas Sutopo.
Baca Juga: IHSG merah pekan ini tertekan data deflasi September, ini proyeksi untuk pekan depan
Sutopo mencontohkan, ketika sentimen pelaku pasar memburuk, rupiah pun melemah. Hal ini terlihat ketika inflasi utama Indonesia turun menjadi -0,05%, rupiah kemudian ditutup terkoreksi. Sentimen lain pada pekan ini disebut Sutopo dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan deflasi September, deflasi dalam tiga bulan berturut-turut.
Sementara pada pekan depan, Sutopo menyebut jika laporan nonfarm payroll AS ternyata membaik, ada kemungkinan rupiah untuk kembali melemah. Namun, jika data tersebut ternyata jelek, akan berpotensi kembali menekan dolar AS yang bisa berimplikasi bagi penguatan rupiah. Sutopo pun memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.700 per dolar AS-Rp 14.800 per dolar AS pada pekan depan.
Baca Juga: Rupiah spot melemah 0,20% ke Rp 14.865 per dolar AS di akhir perdagangan Jumat (2/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News