kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah menguat ke Rp 14.189 hari ini, bagaimana nasib pekan depan?


Jumat, 11 Juni 2021 / 16:36 WIB
Rupiah menguat ke Rp 14.189 hari ini, bagaimana nasib pekan depan?
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan mata uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di salah satu bank di Tangerang Sealtan,


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat terhadap dolar AS di hari Jumat (11/6). Merujuk Bloomberg, rupiah menguat 0,41% ke level Rp Rp 14.189 per dolar AS dari level Rp 14.247 per dolar AS di hari Kamis (11/6). Sedangkan untuk kurs Jisdor menguat 0,24% ke level Rp 14.206 per dolar AS, dari Rp 14.240 per dolar AS.

Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, indeks dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya, karena kenaikan inflasi AS yang sedikit lebih cepat dari perkiraan.

“Mendorong investor bertaruh bahwa tekanan harga akan bersifat sementara dan dukungan bank sentral akan tetap ada,” kata Ibrahim.

Baca Juga: IHSG turun 0,20% ke 6.095 pada Jumat (11/6), masih menguat 0,50% sepekan

Selain itu, menurutnya di hari Kamis indeks konsumen inti (CPI) tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 3,8% year on year (yoy), dan tumbuh 0,7% month on month (mom), yang berada di atas ekspektasi tetapi di bawah pertumbuhan April.

Di sisi bank sentral, investor terus mencerna keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijatuhkan pada hari Kamis. Presiden ECB Christine Lagarde juga memperbarui janji untuk pembelian obligasi yang lebih cepat.

“Bahkan ketika para pejabat mengakui untuk pertama kalinya sejak 2018 bahwa ekonomi zona euro tidak lagi dibayangi oleh risiko terhadap prospek pertumbuhannya,” ujar Ibrahim dalam rilis rupiah yang diterima Kontan, Jumat (11/6).

Baca Juga: Rupiah ditutup Rp 14.189 per dolar AS pada Jumat (11/6), memimpin mata uang Asia

Untuk data dalam negeri Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Indonesia periode Mei 2021, yang terjadi inflasi 0,32% pada Mei 2021 atau tidak jauh dari ekspektasi pasar. Menurut Ibrahim, kenaikan inflasi ini dapat menjadi indikasi daya beli masyarakat yang membaik.

Dengan naiknya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis BI, dinilai Ibrahim bahwa konsumen semakin percaya diri, serta ada indikasi peningkatan konsumsi yang semakin menguatkan ekspektasi Indonesia lepas dari resesi di kuartal ini.

Untuk perdagangan Senin (14/6), ia menilai rupiah akan berfluktuatif dengan kecenderungan menguat di rentang Rp 14.160 per dolar AS – Rp 14.210 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×