kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah menguat ke Rp 14.050, bagaimana nasib di akhir pekan?


Kamis, 10 Januari 2019 / 20:51 WIB
Rupiah menguat ke Rp 14.050, bagaimana nasib di akhir pekan?


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata rupiah terpantau menguat pada penutupan pasar spot Kamis (10/1) sebanyak 0,50% atau menguat 75 poin ke level Rp 14.050 per dollar AS. Sentimen eksternal masih menjadi alasan di balik penguatan rupiah hari ini.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih berpandangan bila sentimen global masih memainkan peran dominan pada penguatan rupiah seperti yang terjadi di hari sebelumnya.

"Masih terus naik turun, memang. Tapi hari ini sentimen eksternal masih sama, adanya sikap positif dari perundingan AS dengan China," tutur Lana.

Melansir dari Reuters, China menyampaikan ingin mengakhiri perang dagang dengan AS, sebab keduanya banyak mendapat kerugian karenanya. Melihat hal tersebut, kedua negara adidaya tersebut masih mencari solusi yang menguntungkan masing-masing pihak.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump dinilai menanggapi positif usulan Cina melalui cuitan pesan di media sosial pribadinya. Ia mengatakan perundingan dengan Cina berjalan sangat baik pada Selasa (8/1) silam.

Tak hanya itu, hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan mampu menahan laju kenaikan suku bunga di masa depan.

Lana juga berpandangan, sentimen internal tak terlalu memainkan peran signifikan untuk mengerek mata uang garuda.

"Kita memang punya kenaikan cadangan devisa, tetapi apa? Kemarin rupiah masih bisa turun. Makanya, sentimen internal tidak banyak andilnya. Saya pikir pengaruh sentimen eksternal lebih kuat," jelasnya.

Sebagai catatan tambahan, cadangan devisa (cadev) Indonesia per Desember 2018 berada di angka US$ 120,7 miliar.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan akhir November 2018 yang tercatat US$ 117,2 miliar. Data penjualan retail Year on Year (yoy) per November juga meningkat, dari 2,9% ke angka 3,4%.

Lana berpandangan besok ada kemungkinan besar rupiah melemah beberapa poin walau tidak drastis. "Penurunan secara maksimal bisa terjadi sampai 100 poin," tambahnya.

Ia memprediksi rupiah bergerak di angka Rp 14.050 sampai Rp 14.150 per dollar AS pada perdagangan, Jumat (11/1) besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×