Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat. Merujuk data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah menguat ke Rp 12.932 atau 0,30% dari sebelumnya Rp 12.972 per dollar AS.
Sementara, mengacu data Bloomberg di pasar spot, rupiah justru melemah 0,16% ke Rp 12.933 dari Rp 12.912 per dollar AS pada pukul 10.09 WIB.
Terhitung Selasa (24/3) kemarin, mata uang Garuda mulai meninggalkan level Rp 13.000. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah menguat 0,79% menjadi 12.972. Di pasar spot rupiah menguat 0,84% ke 13.022.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia, menilai, rupiah menguat karena koreksi dollar AS sejak akhir pekan lalu. Kali ini dollar mendapatkan tekanan dari pernyataan Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer, yang menyebutkan kenaikan suku bunga tidak akan dilakukan secara cepat.
Kebijakan ini juga akan bergantung pada perkembangan angka tenaga kerja dan tingkat inflasi AS. "Pernyataan ini cenderung dovish," kata David
Nizar Hilmi, analis PT Soe Gee Futures, menambahkan, penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh paket kebijakan pemerintah untuk menstabilkan rupiah. "Paket kebijakan ini cukup menjaga kepercayaan pasar terhadap rupiah," kata Nizar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News