Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca dagang Indonesia di bulan Maret sukses menyokong pergerakan rupiah. Kemarin (17/4), kurs spot rupiah naik 0,10% jadi Rp 13.766 per dollar Amerika Serikat (AS).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, surplus negara dagang yang mencapai US$ 1,09 miliar jadi penyokong utama. Selain itu, langkah Moody's menaikkan peringkat utang Indonesia mulai berdampak positif.
Meski tak besar, aliran dana asing tampak kembali masuk ke pasar obligasi. "Tekanan jual di pasar obligasi dan pasar saham makin mengecil," kata Ahmad, Selasa (17/4).
Tapi analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy menilai, sentimen kisruh geopolitik di Suriah dan perang dagang masih menekan nilai tukar mata uang Garuda. Hal ini membuat kurs tengah rupiah Bank Indonesia koreksi 0,03% jadi Rp 13.770 per dollar AS.
Untuk hari ini, Nizar memprediksi, rupiah berpotensi kembali melemah tipis karena data ekonomi dari Negeri Paman Sam cukup bagus. Ia meramal, mata uang Garuda akan bergerak dalam kisaran Rp 13.770 per dollar AS-Rp 13.800 per dollar AS.
Sementara itu, menurut hitungan Ahmad, jika investor asing kembali masuk, ada potensi nilai tukar rupiah menguat walau terbatas. Ia memprediksi kurs rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 13.700 per dollar AS-Rp 13.730 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News