Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Otot mata uang garuda masih tertekan dollar Ameriksa Serikat (AS), Rabu (25/2). Mengacu pada kurs referiensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah melemah tipis Rp 12.887 atau 0,16% dari nilai tukar sebelumnya Rp 12.866.
Sementara mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah justru menguat 0,2% ke Rp 12.896. Setelah sebelumnya perdagangan Selasa (24/2), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terkoreksi dalam Rp 12.922.
Sebelumnya, Vice President Investment PT Quant Kapital Investama Hans Kwee mengatakan, pasar menunggu uraian Jannet Yellen di depan kongres yang akan dilakukan dalam dua hari ke depan.
Investor memiliki ekspektasi, Yellen akan memberikan kisi-kisi rencana The Fed menaikkan suku bunga acuan. "Pasar grogi menanti, sehingga rupiah jatuh mendekati level terendah di
Rp 12.930," kata Hans.
Reny Eka Putri, analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, menambahkan, sentimen Eropa ikut menekan rupiah. Peluang Yunani mendapatkan perpanjangan bailout masih 50%-50%. Ini membuat pasar enggan memegang EUR, USD pun melonjak.
Asal tahu saja, Yellen dalam pidatonya mengisyaratkan tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini. Meski perekonomian AS mulai membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News