Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada Kamis (20/12) cukup volatil dan ditutup melemah tipis setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya menjadi 2,25%-2,5% dan memproyeksikan kenaikan suku bunga tahun depan sebanyak dua kali.
Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,23% ke Rp 14.472 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah tercatat melemah 0,82% ke Rp 14.499 per dollar AS.
Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto mengamati pergerakan rupiah hari ini bergerak cukup volatil di rentang Rp 14.375 per dollar AS-Rp 14.550 per dollar AS. Rupiah cenderung bergejolak karena respon pelaku pasar pada hasil rapat FOMC cukup beragam.
"Untuk kenaikan suku bunga AS di tahun ini memang sesuai ekspektasi, tetapi untuk kenaikan suku bunga di tahun depan hanya dua kali dan The Fed cenderung defensif, ini buat rupiah relatif mampu bertahan meski The Fed menaikkan suku bunga di bulan ini," kata Andri, Kamis (20/12).
Selain itu, Andri juga mengamati pelaku pasar hari ini gencar melakukan spekulasi. Dengan suku bunga acuan BI yang tetap dipertahankan di 6%, secara umum suku bunga dalam negeri sudah cukup tinggi. Timbulkan respon yang beragam atas keputusan The Fed membuat pamor aset berisiko jadi menarik dan rupiah menarik dijadikan ajang spekulasi pada hari ini.
Andri memproyeksikan rupiah pada perdagangan, Jumat (21/12) berpotensi berbalik menguat karena harga minyak mentah dunia anjlok. Selain itu, rencana China melakukan stimulus ekonomi dengan memangkas pajak akan direspon positif oleh pelaku pasar dan membawa angin segar bagi kawasan Asia.
Andri memproyeksikan rupiah besok berada di rentang Rp 14.420 per dollar AS hingga Rp 14.480 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News