Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Kamis (30/1), rupiah tak berdaya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup melemah 0,17% ke level Rp 13.657 di hadapan the greenback padahal pada Rabu (29/1), rupiah sempat menguat.
Pelemahan tersebut tidak terlepas dari masih merebaknya virus corona yang mengakibatkan ketidakpastian di pasar menjadi tinggi.
Baca Juga: Virus corona belum terbendung, rupiah kembali melemah pada penutupan hari ini
Analis Kapital Global Investama Alwi Assegaf menilai virus corona masih akan menjadi sentimen yang membayangi pergerakan rupiah pada perdagangan besok, Jumat (31/1).
Sebab menurutnya pada esok hari belum ada data ekonomi baru yang bisa menjadi sentimen.
“Jadi untuk besok rupiah potensinya masih melemah dan sentimennya masih sama seperti hari ini, dari eksternal yaitu virus Corona,” ujar Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (31/1).
Alwi menjelaskan, dari sisi teknikal, dolar AS terlihat sudah oversold dan rupiah terlihat over brought. Sehingga jika terjadi koreksi terhadap rupiah dinilai sebagai hal yang wajar.
Ekonom Bank BCA David Sumual juga melihat virus corona masih menjadi sentimen yang membayangi rupiah. Ia juga menilai rupiah akan cenderung kembali mengalami pelemahan pada esok hari.
“Minggu depan pasar akan menunggu rilis data inflasi Indonesia, inflasinya diperkirakan akan meningkat seiring cuaca buruk yang terjadi. Oleh sebab itu, bisa saja pada akhir pekan besok, pelaku sudah bersiap-siap mengantisipasi,” terang David.
Baca Juga: Tak mampu bertahan, rupiah spot ditutup melemah ke Rp 13.657 per dolar AS
David memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.640 - Rp 13.740 per dolar AS pada perdagangan besok. Sementara Alwi memperkirakan rupiah akan berada di level Rp 13.600 - Rp 13.705 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News