Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot bergerak tipis di akhir pekan ini. Jumat (8/9), kurs rupiah spot ditutup di level Rp 15.328 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi penutupan rupiah hari ini sama seperti penutupan di hari sebelumnya, yang juga berada di Rp 15.328 per dolar AS. Sedangkan dalam sepekan, kurs rupiah melemah 0,5% dari Rp 15.252 per dolar AS pada Jumat (1/9)
"Hal ini dipengaruhi oleh rilis beberapa data AS yang masih menunjukkan tren positif," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Jumat (8/9).
Josua mengatakan, rupiah bergerak sideways hari ini setelah rilis data ketenagkerjaan AS yang secara mengejutkan masih mencatatkan tren positif. Selain itu, initial jobless claims turun menjadi 216.000 dari sebelumnya 229.000 dan lebih rendah dari ekspektasi sebesar 233.000 yang merupakan level terendah sejak bulan Februari 2023.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Stabil di Level Rp 15.328 Per Dolar AS Pada Hari Ini (8/9)
Sementara itu, biaya unit tenaga kerja naik menjadi 2,2% dari sebelumnya 1,6%, mengindikasikan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi di AS. The Fed, sebelumnya menyatakan bahwa arah kebijakannya sangat dipengaruhi oleh kondisi data terkini perekonomian AS. Sehinga pergerakan dolar AS berfluktuasi pasca rilis data tersebut.
Pengamat mata uang dan komoditas Lukman Leong menambahkan, pelemahan rupiah sepanjang pekan ini karena tertekan oleh rally dolar AS dan kekhatiran perlambatan di kawasan Asia terutama China.
Untuk pekan depan, sentimen tersebut masih akan berlanjut. Menurut Lukman, investor mengantisipasi data inflasi AS dan data perdagangan Indonesia.
"Rally dolar AS diperkirakan masih akan berlanjut hingga FOMC September," kata Lukman.
Baca Juga: Dolar Menuju Penguatan Mingguan Terpanjang Sejak 2014
Sementara Josua berpandangan rupiah berpotensi menguat terbatas di pekan depan. Ini seiring dengan rilis data China seperti inflasi, penjualan ritel, dan produksi industri bulan Agustus yang diproyeksikan meningkat.
Sementara rilis beberapa data ekonomi AS seperti inflasi, penjualan ritel, dan produksi industri, serta sentimen konsumsi diperkirakan akan cenderung bervariasi. "Inflasi inti AS diperkirakan menurun, sedangkan inflasi umum diperkirakan meningkat," sambung Josua.
Josua memperkirakan, pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.250 per dolar AS-Rp 15.375 per dolar AS. Adapun Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah pada rentang Rp 15.200 per dolar AS-Rp 15.450 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News