kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah Melemah Saat Indeks Dolar Tertekan, Intip Prediksi Kurs Hari Ini (11/1)


Rabu, 11 Januari 2023 / 06:20 WIB
Rupiah Melemah Saat Indeks Dolar Tertekan, Intip Prediksi Kurs Hari Ini (11/1)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah spot melemah tipis 0,05% ke Rp 15.576 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (10/1). Sedangkan kurs rupiah Jisdor melemah 0,1% ke Rp 15.589 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya. 

Rupiah melemah meski indeks dolar berada di kisaran level terendah dalam tujuh bulan terakhir. Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah karena investor menunggu sinyal The Fed mengenai siklus kenaikan suku bunga tahun ini.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp 15.560 per dolar AS-Rp 15.620 per dolar AS pada Rabu (10/1). Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.500 per dolar AS-Rp 15.600 per dolar AS.

Pembukaan kembali China mendorong permintaan untuk aset berisiko pada pasar Negeri Tirai Bambu. Pembukaan kembali perbatasan China setelah pembatasan Pandemi Covid-19 juga memberikan dorongan lain terhadap aset berisiko jauh dari daya tarik safe haven greenback.

Baca Juga: Indeks Dolar Menyentuh Level Terendah Tujuh Bulan Terakhir, Ini Penyebabnya

“Investor akan mengalihkan perhatian ke pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa malam dan data inflasi AS pada hari Kamis (12/1), yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek jalur kenaikan suku bunga Fed,” ujar dia dalam rilis harian, Selasa (10/1).

Josua menyebut, pelemahan data ekonomi AS antara lain ekspektasi inflasi jangka pendek turun dari sebelumnya 5,23% menjadi 4,99%, terendah sejak Juli 2021. Ekspektasi inflasi yang menurun, kata Josua, berimplikasi pada ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang lebih terbatas pada tahun ini.

“Pejabat, termasuk Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan The Fed kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga di atas 5% sebelum berhenti dan menahannya untuk beberapa waktu,” ucap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (10/1).

Josua memprediksi pelaku pasar masih akan mencermati rilis data inflasi AS bulan Desember yang akan dirilis pada hari Kamis mendatang. Aksi tunggu akan menyebabkan rupiah melandai pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×