Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di pasar spot pada Selasa (2/8), nilai tukar rupiah melemah 0,33% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.090 per dollar Amerika Serikat. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat tipis 0,007% menjadi Rp 13.079.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, faktor teknikal menjadi salah satu sebab yang mendorong nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan, sebagian pelaku pasar uang memanfaatkan momentum penguatan rupiah pada hari sebelumnya untuk ambil untung.
"Meski rupiah melemah namun masih dalam kisaran yang terbatas, karena sentimen dari dalam negeri masih positif," katanya dikutip dari Antara.
Ia mengatakan bahwa wajib pajak yang mulai melakukan deklarasi dana dalam mendukung program amnesti pajak akan meningkatkan permintaan mata uang rupiah tinggi sehingga potensi apresiasi masih terbuka ke depannya.
"Sentimen amnesti pajak diproyeksikan berjangka panjang apalagi didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan," katanya.
Ia menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang bergerak menguat akan turut menjaga mata uang komoditas seperti rupiah bergerak stabil.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude pada Selasa sore ini menguat 1,30 % menjadi 40,58 dollar AS per barel, dan Brent Crude naik 1,52 % menjadi 42,78 dollar AS per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News