Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah sepanjang pekan ini. Dalam sepekan, rupiah spot turun 1,31% ke Rp 16.222 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) turun 1,77% ke Rp 16.270 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab pelemahan rupiah.
Pertama, meski the Fed baru saja menurunkan suku bunga 25bps, tetapi prospek pemangkasan suku bunga di 2025-2026 turun.
Kedua, kondisi geopolitik di Eropa lantaran adanya keterlibatan pihak ketiga, yakni Eropa dan Amerika. Apalagi pasca tewasnya jenderal bintang satu Rusia di Rusia sehingga memunculkan wacana perang ketiga.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,04% ke Rp 16.270 Per Dolar AS pada Jumat (20/12)
"Selanjutnya, kondisi ekonomi global, seperti di China yang masih melambat yang tergambar dari data penjualan rumah yang turun," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/12).
Dari internal, adanya gonjang-ganjing PPN 12%. Menurut Ibrahim, walaupun pemerintah memberikan insentif, tetapi masih terlalu mini.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana menambahkan bahwa pelemahan rupiah pekan ini juga akibat capital flight yang terjadi.
"Capital flight cukup besar karena risiko ketidakpastian," sebutnya.
Untuk pekan depan, rupiah diperkirakan masih akan tertekan. Fikri menyebut, pekan depan sudah memasuki pekan terakhir sehingga pasar akan berhati-hati, setidaknya sampai Trump menjabat.
Baca Juga: Berbalik Arah, Rupiah Spot Menguat 0,56% ke Rp 16.222 Per Dolar AS pada Jumat (20/12)
Ditambah, ada pernyataan bahwa Trump akan memulangkan imigran gelap dari Meksiko yang semakin meningkatkan volatilitas.
Fikri memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.000 - Rp 16.300 per dolar AS selama pekan depan. Sementara pada Senin (23/12) rupiah diperkirakan di kisaran Rp 16.200 - Rp 16.350.
Sementara Ibrahim memproyeksikan rupiah di Rp 16.350 - Rp 16.450 per dolar AS pada pekan depan. Sementara di awal pekan rupiah di kisaran Rp 16.210 - Rp 16.270 per dolar AS.
Selanjutnya: CIMB Niaga Auto Finance Bidik Pembiayaan Mobil Bekas Capai Rp 6 Triliun pada 2025
Menarik Dibaca: RAAM Optimistis Bisa Membesarkan Bisnis di Tahun 2025, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News