kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah masih melemah 0,09% ke Rp 13.998 per dolar AS (Pukul 11.30 WIB)


Jumat, 20 Desember 2019 / 12:25 WIB
Rupiah masih melemah 0,09% ke Rp 13.998 per dolar AS (Pukul 11.30 WIB)


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), Jumat (20/12). Mengutip Bloomberg, pukul 11.30 WIB, rupiah ke Rp 13.998 per dolar AS atau melemah 0,09%. Sedangkan kurs rupiah di JISDOR juga melemah.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (19/12), kurs rupiah di pasar spot naik tipis 0,02% ke Rp 13.985 per dolar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah Bank Indoesia juga naik 0,07% menjadi Rp 13.983 per dolar AS.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, hasil pemungutan suara di parlemen yang akhirnya menyetujui pemakzulan Presiden AS Donald Trump sempat menjadi penggerak rupiah. Tetapi, rencana pemakzulan tampaknya sulit terjadi karena harus melalui persetujuan Senat.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Kombinasi Eksternal dan Internal

Pemungutan suara di Senat diperkirakan baru bisa terlaksana di Januari mendatang. Analis menilai pemakzulan sulit lolos di Senat. "Apalagi mayoritas anggota Senat merupakan anggota Partai Republik yang mendukung Donald Trump," sebut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Kamis (19/12).

Sementara itu, keputusan bank sentral Indonesia tetap mempertahankan BI 7-day reverse repo rate (BI 7-DRR) turut menambah keperkasaan kurs rupiah. Sehingga tak mengherankan jika kemarin rupiah bergabung bersama peso Filipina, yen Jepang, baht Thailand serta won Korea yang berhasil mencatatkan penguatan di hadapan dolar AS.

Pasar pun diperkirakan masih merespons positif keputusan BI tersebut di hari ini. Dengan demikian, kurs rupiah berpeluang tetap bergerak menguat.

Selain itu, pergerakan kurs rupiah juga akan dipengaruhi klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir 13 Desember lalu serta penjualan rumah Negeri Paman Sam di November lalu. Hasil konsensus memperlihatkan, klaim pengangguran di pekan lalu turun menjadi 225.000.

Baca Juga: Rupiah telah menguat 2,9% hingga Desember 2019, bagaimana prospeknya tahun depan?

Ini lebih rendah dari pekan sebelumnya yang sebesar 252.000. "Tetapi data-data ini sebenarnya tidak terlalu signifikan bagi dolar AS sehingga rupiah masih berpeluang bergerak tipis di kisaran Rp 13.950-Rp 14.025 per dolar AS," lanjut Josua.

Selain itu, Ibrahim mengingatkan, walaupun perang dagang antara AS dan Negeri Tirai Bambu sudah mereda, tetapi kekhawatiran pasar juga masih menyeruak. Pasalnya, AS kembali memulai perang dengan musuh baru, yakni Uni Eropa.

Terbaru, perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menjelaskan, AS dapat menaikkan tarif impor atas barang-barang yang berasal dari Eropa.

Ini dilakukan karena AS mencoba memperkecil defisit perdagangan kronis yang sudah terjadi dengan negara di Benua Biru. "Hal ini menyulut kembali kekhawatiran tentang prospek euro yang didorong ekspor," kata Ibrahim.

Tetapi, Ibrahim tetap optimistis, kurs rupiah hari ini bergerak menguat. Rupiah bergerak di rentang tipis Rp 13.965-Rp 13.997 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×