kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah masih disetir isu eksternal


Selasa, 03 Oktober 2017 / 08:43 WIB
Rupiah masih disetir isu eksternal


Reporter: Dimas Andi, Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih terus melemah pada awal pekan ini. Di pasar spot, Senin (2/10), nilai tukar mata uang garuda melemah 0,5% jadi Rp 13.540 per dollar AS. Adapun kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) melemah tipis 0,05% jadi Rp 13.499 per dollar AS.

Research and Analyst Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan, tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akhir tahun ini terus memacu kinerja dollar AS, sehingga melemahkan mata uang sejumlah negara lain, termasuk Indonesia. "Saat ini ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed di atas 80%," ungkap Putu, Senin (2/10).

Selain itu, sentimen negatif terhadap kurs rupiah juga berasal dari isu rencana reformasi pajak oleh Presiden AS, Donald Trump. Jika proposal pemangkasan pajak disetujui, kondisi perekonomian negeri Paman Sam diprediksi akan meningkat. Hal ini semakin menempatkan dollar di atas angin.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual juga mengatakan rupiah masih terkena efek dollar yang bullish pasca pengumuman reformasi pajak Presiden AS Donald Trump serta rencana The Fed menaikkan suku bunga.

Menurut Putu, sentimen dari luar negeri masih menjadi fokus utama pelaku pasar sepanjang pekan ini. Dus, sentimen dari data ekonomi dalam negeri yang sebenarnya positif pun tak banyak menyokong rupiah.

Pemerintah merilis data inflasi terbaru pada Senin (2/9). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada September 2017 sebesar 0,13%. Sedangkan inflasi secara tahun ke tahun mencapai 3,72%. "Walaupun tingkat inflasi Indonesia masih di bawah 4%, yang artinya bisa jadi sentimen positif, tapi untuk saat ini kabar dari luar negeri masih mendominasi," kata Putu.

Ia memperkirakan, pergerakan rupiah pada Selasa (3/10) dipengaruhi oleh rilis data aktivitas manufaktur AS. Dari dalam negeri, pasar masih menunggu pengumuman data tingkat keyakinan konsumen, Kamis (5/10).

Hari ini, Putu memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.460-Rp 13.580 per dollar AS. Prediksi David, rupiah konsolidasi dan bergerak di kisaran Rp 13.500-Rp 13.600 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×