Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot kemarin Kamis (12/10) ditutup dengan pelemahan 0,23% ke Rp 15.235 per dollar AS. Pelemahan ini senada dengan catatan Bank Indonesia di pagi harinya, yaitu pelemahan rupiah 0,25% menjadi Rp 15.253 per dollar AS.
Masih pudarnya kepercayaan investor asing pada pasar keuangan di emerging market, termasuk Indonesia, disebut analis membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga masih melemah di penutupan perdagangan.
Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan, rupiah masih melemah sejak awal pekan ini karena pasar keuangan di emerging market belum mendapat kepercayaan para pelaku pasar. Pasar saham yang hari ini juga tercatat melemah memberi sinyal bahwa, pasar keuangan Indonesia memang belum dilirik para pelaku pasar.
Namun, Andri menilai pelemahan rupiah hari ini tidak sedalam pelemahan rupiah beberapa hari lalu. Penyebabnya, dari dalam negeri, BI terus melakukan intervensi. Selain itu, aturan baru mengenai transaksi pasar domestic non-deliverable forward (DNDF) juga Andri nilai bisa meredam pelemahan rupiah.
"Perjanjian swap Indonesia dengan Singapura juga berkontribusi dalam menjaga rupiah agar tidak terlalu dalam terkoreksi," kata Andri, Kamis (11/10).
Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini, Jumat (12/10) dia perkirakan, akan dipengaruhi oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi oleh PT Pertamina. "Naiknya harga BBM bisa memperkecil defisit transaksi berjalan," kata Andri.
Tapi, pergerakan rupiah tak akan banyak perubahan karena masih belum pulihnya kepercayaan pelaku pasar pada pasar keuangan negara berkembang. Andri memproyeksikan rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 14.170 per dollar AS hingga Rp 14.250 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News