kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Disebut Trump gila, akankah The Fed menahan bunga?


Jumat, 12 Oktober 2018 / 06:34 WIB
Disebut Trump gila, akankah The Fed menahan bunga?
ILUSTRASI. Ketua The Fed Jerome Powell


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Aksi jual saham di bursa Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir, ketegangan konflik dagang AS-China, dan peringatan verbal dari Gedung Putih, tampaknya tak akan menahan Federal Reserve dari niatnya menaikkan bunga. Pasar sebelumnya berekspektasi, The Fed masih punya ruang satu kali lagi untuk menaikkan bunga.

Dow Jones Industrial Average sudah kehilangan 800 poin dalam dua hari terakhir, sementara indeks utama AS lainnya mengalami penurunan berat. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan, The Fed gila dan terlalu agresif menaikkan bunga.

Tapi, sejauh ini, data ekonomi AS, yang menjadi landasan utama The Fed mengambil keputusan menaikkan bunga, tetap menyajikan angka-angka positif. Terutama dari data ketenagakerjaan dan inflasi. 

Tingkat pengangguran pada September turun ke level 3,7%, level terendah dalam hampir 50 tahun terakhir di AS. Sementara itu, AS mengalami inflasi 0,1% pada bulan lalu, masih dalam kendali The Fed, meski meleset dari perkiraan pasar yaitu naik 0,2%. 

"Komentar Trump serta penurunan bursa tak cukup untuk menghindarkan 'si gila' The Fed untuk menaikkan bunga lagi pada Desember," kata Capital Economics, seperti dikutip Reuters. Mereka mengakui, angka inflasi lebih kecil dari perkiraan, tetapi masih dalam rencana The Fed. 

Sekadar informasi, di tahun ini, The Fed sudah tiga kali menaikkan bunga, yaitu Maret dari level 1,5%-1,75%, lalu Juni menjadi 1,75%-2%. Terakhir kali, tim yang dipimpin Chairman Jerome Powell ini menaikkan bunga ke 2%-2,25% pada September lalu.

Perkiraan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi AS pun tetap positif. Macroeconomic Advisers memperkirakan, pertumbuhan ekonomi AS tetap akan tumbuh pada 3,7% pada kuartal ketiga, dan tumbuh 2,6% pada kuartal keempat. 

Pada penutupan bursa AS dini hari tadi, Jumat (12/10), The Dow Jones Industrial Average turun 545,91 poin atau 2,13% menjadi 25.052,83.

Indeks S&P 500 kehilangan 57,31 poin atau 2,06% menjadi 2.728,37. Sedangkan The Nasdaq Composite jatuh 92,99 poin atau 1,25% menjadi 7.329,06.

Sementara itu, ekspektasi pasar terhadap kenaikan Fed Fund Rate Desember mendatang masih tetap tinggi, yaitu dengan kemungkinan 78%. Perkiraan ini turun 3 persen poin sejak Trump berkomentar pedas terhadap The Fed Rabu lalu. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×