Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan. Kemarin (3/7), kurs rupiah di pasar spot terdepresiasi 0,05% ke level Rp 14.397 per dollar Amerika Serikat (AS). Ini merupakan level penutupan terendah mata uang Garuda sejak Oktober 2015.
Pergerakan rupiah di kurs tengah Bank Indonesia pun serupa. Rupiah terkoreksi 0,61% menjadi Rp 14.418 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai rupiah cuma melemah tipis. Penyebabnya, bank sentral China mengeluarkan pernyataan akan menjaga mata uangnya, yuan, agar tidak melemah signifikan.
"Ada komentar dari bank sentral China yang berniat melakukan intervensi jika yuan melemah terlalu jauh," kata Josua, Selasa (3/7). Komentar ini membuat sebagian mata uang Asia, termasuk rupiah, tak turun dalam.
Sementara analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, kenaikan suku bunga acuan BI belum memberikan dampak positif pada rupiah. Mengingat efek kenaikan suku bunga membutuhkan waktu.
Dibutuhkan cara lain selain kenaikan suku bunga untuk membuat rupiah menguat kembali. Lukman mengapresiasi langkah BI melakukan intervensi untuk menjaga rupiah.
Lukman menyebut rupiah masih bisa terus menguat dan bergerak antara Rp 14.000–Rp 14.350. Josua memprediksi rupiah bergerak antara Rp 14.325–Rp 14.425 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News