Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Investor mulai mengantisipasi penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia. Di pasar spot Rabu (17/2), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah 0,84% menjadi 13.507 dibandingkan sehari sebelumnya.
Demikian juga dengan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia, yang melemah 1,28% ke 13.504.
Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, para pelaku pasar sedang menanti pengumuman suku bunga BI pada Kamis (18/2). "Ada kecemasan pelaku pasar menjelang pengumuman suku bunga BI," papar Yulia.
Sebenarnya BI memiliki ruang menurunkan kembali tingkat suku bunga. Fundamental perekonomian dalam negeri cukup positif. Salah satunya didukung oleh kebijakan pemerintah yang memudahkan investor dalam berinvestasi di dalam negeri.
Di sisi lain, pergerakan USD juga menguat menjelang pengumuman notulensi rapat FOMC Kamis dini hari (18/2). Investor masih mencari tahu petunjuk kenaikan suku bunga The Fed.
Ekonom Bank Central Asia Tbk David Sumual menambahkan, pelemahan rupiah sejalan dengan mata uang Asia lainnya. "Dollar AS memang menguat di hadapan hampir semua mata uang emerging market," ujarnya.
Dari dalam negeri, David memprediksi, BI akan kembali memangkas suku bunga. Ini sebenarnya dipandang positif oleh pelaku pasar seiring dengan membaiknya berbagai data ekonomi dalam negeri. Namun, sentimen negatif dari eksternal mendominasi pergerakan rupiah.
Kamis (18/2), David menduga, rupiah menguat di 13.400-13.600. Prediksi Yulia, rupiah melemah di rentang 13.440-13.650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News