kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah corona masih akan jadi bandul pemberat rupiah di perdagangan besok (25/2)


Senin, 24 Februari 2020 / 18:35 WIB
Wabah corona masih akan jadi bandul pemberat rupiah di perdagangan besok (25/2)
ILUSTRASI. Setelah melemah Senin (24/2), kurs rupiah diprediksi masih akan tertekan wabah corona pada perdagangan Selasa besok (25/2).


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Setelah melemah pada perdagangan Senin (24/2), kurs rupiah diprediksi masih akan tertekan pada perdagangan besok (25/2). Senin (24/2), rupiah di pasar spot melemah 0,81% ke level Rp 13.872 per dollar Amerika Serikat (AS)

Pelemahan juga dialami rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Jisdor melemah 0,62% ke level Rp 13.863 per dollar AS.

Baca Juga: Meski ada ancaman virus corona, negara G20 berkomitmen wujudkan pertumbuhan ekonomi

Analis Monex Investindo Futures Faisal menilai rupiah masih berpotensi melemah pada perdagangan besok karena kasus virus corona terus menyebar ke berbagai negara.

“Jika penyebaran wabah virus corona masih berlanjut maka rupiah berpotensi melemah,” terangnya pada Kontan.co.id Senin (24/1).

Peningkatan jumlah kasus virus corona di seluruh dunia memang terus terjadi. Tercatat sebanyak 79.930 kasus infeksi virus corona secara global. Sementara jumlah kematian mencapai 2.469 kasus. Dalam perkembangan berita terakhir, kota Daegu di Korea Selatan juga diisolasi karena kekhawatiran penyebaran virus corona.

Hal serupa dikatakan ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual. Menurutnya, pada perdagangan besok, virus corona masih akan menjadi sentimen utama yang menekan pergerakan rupiah.

“Besok masih berpotensi melemah karena penyebaran wabah virus corona di luar China,” jelasnya.

Efek wabah virus corona ini memang sangat berdampak bagi perekonomian global. Dana Moneter Internasional (IMF) malah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,1 poin persentase menjadi 3,2%. Sedangkan, Moody's menggunting proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2020 hanya akan sebesar 5,2%. Artinya, negara yang menjadi mitra dagang China seperti Indonesia akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi juga.

Faisal memproyeksikan rupiah akan melemah pada perdagangan besok dengan support berada di level Rp 13.810 dan resistance di level Rp 13.960 per dollar AS.

Setali tiga uang, David memperkirakan, rupiah masih akan melemah dan berada di rentang Rp 13.850 hingga Rp 13.950 per dollar AS.

Baca Juga: WHO tidak tetapkan wabah virus corona sebagai pandemi, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×