kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah makin tertekan ke level Rp 14.228 per dollar (UPDATE 11.25 WIB)


Senin, 21 Januari 2019 / 11:52 WIB
Rupiah makin tertekan ke level Rp 14.228 per dollar (UPDATE 11.25 WIB)


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah makin melemah menjelang siang hari ini. Senin (26/1) pukul 11.25 WIB, rupiah spot berada di Rp 14.228 per dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah melemah 0,35% ketimbang penutupan akhir pekan lalu pada Rp 14.178.

Ibrahim Assuaibi, Direktur Garuda Berjangka melihat pelemahan nilai tukar rupiah hari ini terjadi karena efek dari kondisi politik di Amerika Serikat. Seperti yang sudah diketahui, AS masih bergulat dengan government shutdown, yang saat ini sudah memasuki minggu keempat. Pelemahan pemerintahan di AS terjadi karena pemerintah belum mencapai kesepakatan mengenai pembiayaan pembangunan dinding di perbatan Meksiko yang nilainya mencapai US$ 5,7 triliun untuk tahun ini.

“Keadaan ini akan mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,1% per minggunya. Namun karena hal ini pula, investor menjadikan dollar AS sebagai safe haven, sehingga dalam keadaan lumpuh, dollar AS malah terkerek,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).

Analis Monex Investindo Future, Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, penguatan dollar justru terjadi akibat dari kelanjutan perundingan dagang antara AS dan China. China mengeluarkan rilis data produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan ekonomi China mencatat level terendah sejak 1990.

“Tentu ini menjadi sentimen negatif di tengah harapan negosiasi dagang antara China dan AS. Ada kabar jika AS berencana untuk tidak lagi memberlakukan bea impor pada China pada pertemuan di akhir Januari mendatang,” ungkap Dini.

Melihat hal tersebut, Dini memproyeksi jika rupiah berpotensi mengalami pelemahan ringan pada penutupan pasar Senin (21/1) ini. “Selama rupiah tidak menembus Rp 14.240, semua masih baik-baik saja. Sentimen internal positif berupa aliran capital inflow senilai lebih dari Rp 9 triliun masih menjadi kekuatan untuk rupiah,”ujarnya.

Dini memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.180-Rp 14.200 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×