Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada Jumat (11/1), sejak tadi hingga siang hari terus menguat di tengah The Fed yang semakin dovish.
Mengutip Bloomberg, pukul 13:18, rupiah tercatat menguat 0,16% ke level Rp 14,030 per dollar AS. Posisi tersebut lebih baik dari pembukaan perdagangan di Rp 14.072 per dollar AS.
Analis Monex Invesment Futures Ahmad Yudiawan mengatakan rupiah menguat karena muncul ekspektasi The Fed dovish terhadap kenaikan suku bunga di tahun ini.
"Pendorong penguatan rupiah masih dari The Fed yang dovish," kata Yudi, Kamis (11/1).
Siang hari ini Gubernur The Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa The Fed akan lebih sabar untuk melakukan kebijakan moneter sambil melihat inflasi di AS stabil. Pelaku pasar pun kini memproyeksikan tidak ada kenaikan suku bunga AS di tahun ini.
Selain kabar dari The Fed, rupiah tersokong menguat karena Presiden Donald Trump mengatakan hasil keputusan perundingan yang luar biasa dengan China.
"Meski poin detail keputusannya tidak disampaikan tetapi Trump mengatakan hasil keputusan luar biasa sehingga mendukung minat investasi pada aset berisiko termasuk rupiah," kata Yudi.
Sementara, dari dalam negeri, Yudi mengatakan data penjualan mobil di Desember naik 4,2% secara year on year juga turut mendukung penguatan nilai tukar rupiah.
Hingga penutupan perdagangan sore nanti, Yudi memproyeksikan rupiah masih akan menguat di rentang support Rp 13.800-Rp 13.930 per dollar AS dan resisten di Rp 14.380-Rp 14.400 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News