Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, rupiah pasar spot ke level Rp 13.351 per dollar AS atau menguat 0,13% dari posisi kemarin 13.368 per dollar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, mulai kembali turunnya yield obligasi global mampu mendorong performa pasar surat utang negara (SUN) meningkat walaupun dibayangi ekspektasi kenaikan inflasi.
"Kinerja SUN yang membaik mampu membuat mata uang rupiah relatif stabil dengan kecenderungan menguat terhadap dollar AS," katanya dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, dollar AS yang cenderung melemah turut membuka peluang bagi rupiah mengalami apresiasi di pasar valas domestik. Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang belum pasti mempegaruhi fluktuasi dolar AS.
"Walaupun notulensi pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan mayoritas anggota the Fed menginginkan kenaikan suku bunga acuannya lebih cepat, baik dollar AS maupun yield obligasi AS sama-sama turun. Hal itu dikarenakan The Fed juga memasukkan faktor ketidakpastian kebijakan Trump," katanya.
Hari ini, mata uang Asia sebagian besar menguat setelah rilis notulensi Federal Reserve yang menegaskan kenaikan suku bunga akan dilakukan pada bulan depan.
Won Korea Selatan naik 0,4 menjadi 1.138 per dollar, kembali merayap ke arah tertinggi tiga bulan.
Asal tahu saja, indeks dollar jatuh setelah pengumuman tersebut, turun 0,1% pada hari itu. Dollar AS turun 0,5% pada 113,05 ¥, sementara euro naik hampir 0,3% di US$ 1,0562.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News